Rabu, 28 Januari 2015

Menjaga Pandangan


Menjaga Pandangan 


Assalamu’alaikum temen-temen. Kembali berjumpa dengan Si Bocah pada kesempatan baik ini. Kali ini Si Bocah akan membahas tentang menjaga pandangan dalam Islam. Yang dimaksud menjaga pandangan disini adalah, bahwa kita sebagai umat Islam tidak boleh sembarangan memandang, terutama memandang yang bukan muhrim, apalagi dengan nafsu. Berikut sekilas artikel tentang menjaga pandangan. Mari menyimak!

Ma’ruf Al-Kurkhi, seorang sufi yang terkenal berkata, “Tundukkanlah pandangan kalian walaupun kepada kambing betina”.  Al-Fadl bin ‘Ashim, seorang ulama’ sunni irak berkata, “Tatkala seorang pria sedang berthawaf mengelilingi ka’bah, tiba-tiba dia memandang wanita cantik, dengan postur tinggi semampai, maka diapun terfitnah sebab wanita tersebut, hatinya gelisah.” Kemudian dia bersyair,
Aku tidak menyangka kalu aku bisa jatuh cinta... tatkala berthawaf mengelilingi rumah Allah yang diberi kiswah(kain yang menutupi ka’bah). Hingga akhirnya ditampakkan kepadaku sebuah bencana, jadilah aku tergila-gila dan mabuk kepayang kepada seorang wanita yang parasnya menawan laksana rembulan.. duhai.. seandainya aku tidak memandangi rupanya yang elok..
Betapa banyak pandangan yang jatuh menimpa hati orang yang memandang.. sebagaimana jatuhnya anak panah yang terlepas antara busur dan talinya.

Nah, seperti itulah menjaga pandang menurut Islam. Bahkan telah ditegaskan juga dalan alqur’an yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman; hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi mereka...katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman; hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.”  Memang mata sangat dekat hubungannya dengan zina. Orang jatuh cinta, rata-rata dimulai dari saling memandangi. Memang tidak salah jika ada peribahasa “Dari mata, turun ke hati”. Maka dari itu, mari kita beruusaha menjaga pandangan kita agar kita terjauh dari segala macam perzinahan. Jujur saja, mungkin itu cukup sulit untuk dilakukan. Apalagi temen-temen yang sebaya dengan Si Bocah, yaitu anak remaja. Si Bocah pun juga merasakan hal yang sama. Tapi ndak papa, kita harus tetap berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik. Semoga Allah SWT. Senantiasa meridho’i apa yang kita usahakan dan mengampuni segala dosa kita yang telah lampau dan yang akan datang. Amin.. cukup sekian dari Si Bocah, erima kasih, dan jangan lupa di share ya..!! Assalamu’alaikum..

Kisah Khusyu' Kalam Sholat

Khusyu' Dalam Sholat

 Assalamu’alaikum temen-temen. Jumpa lagi dengan Si Bocah. Kali ini, Si Bocah akan membagikan kisah inspiratif dari salah satu khalifah, sekaligus menantu dari Nabi Muhammad SAW. Chek it out!

Allah SWT. berfirman,  Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (QS. Al-Baqoroh: 45)
Diriwayatkan:
               
 Ketika Sayyidina Ali r.a. terkena anak panah, dan ujungnya menancap pada tubuhnya, orang-orang berkata: “Tidak bisa dicabut kecuali dengan cara dibelah”. Tetapi mereka mencemaskan jika anggota tubuh Sayyidina Ali dibelah.
Maka Sayyidina Ali pun berkata:
Keluarkanlah (cabutlah) selagi aku sedang melakukan sholat
Kemudian saat beliau sholat, orang-orang membelah bagian tubuh beliau yang disana telah menancap ujung panah, lalu mengeluarkannya, sedangkan Sayyidina Ali sedikitpun tidak merasakan kesakitan.
Setelah selesai sholat , beliau bertanya, “Mengapa tidak kamu keluarkan?. Mereka menjawab. “Sudah kami keluarkan”
Perhatikan.. bagaimana khusyu’nya Sayyidina Ali dalam sholat

Seperti itulah temen-temen, sholatnya Sayyidina Ali r.a. Coba koreksi diri deh, apa kita sudah bisa melaksanakan sholat dengan khusyu'? wong sholat 5 waktu saja masih bolong-bolong. oke temen-temen, maka dari itu, marilah Si Bocah dan temen-temen mulai belajar membiasakan diri untuk dapat melaksanakan sholat dengan sempurna dan tentunya dengan khusyu' pula. Ingat ya, sholat itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan. Oke, sekian dulu dari Si Bocah semoga dapat bermanfaat. Dan jangan lupa share ke yang lain ya! Assalamu'alaikum..

Rabu, 21 Januari 2015

Adab Membaca Al-Qur'an


Adab/Tata Cara Membaca Al-Qur’an


Assalamu’alaikum para sahabat Si Bocah. Pada kesempatan yang beik ini, Si Bocah akan sedikit berbagi ilmu kepada temen-temen tentang adab/tata cara membaca Al-Qur’an. Artikel ini, sebelumnya pernah dimuat pada https://tamanpendidikanalquran.wordpress.com/2012/06/ 27/adab-tata-cara-membaca-al-quran/ Seperti yang kita tahu fren, Al-Qur’an merupakan Kalam Allah, kitab suci agama Islam yang dijunjung tinggi oleh umat Islam karena berisikan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di alam ini. Karena sangat dimulyakannya Al-Qur’an, maka dari itu, membaca Al-Qur’an juga tidak boleh sembarangan sesuka hati kita. Membaca Al-Qur’an harus diikuti dengan adab yang baik dan memulyakan Al-Qur’an. Nah, mari kita simak bagaimana adab/tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar.
Adab/ Tata Cara Membaca Al-Qur’an, diantaranya yakni:

  1. Berwudhulah terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an, sebagaimana sebuah keutamaan.
  2. Bacalah Al-Qur’an di tempat yang suci dan bersih.
  3. Luruskan niat dalam membaca Al-Qur’an ; ikhlas karena Allah swt.
  4. Jika ada orang lain sedang melaksanakan ibadah fardhu di dekat kita, misalnya salat, maka pelankanlah suara bacaan Al-Qur’an agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah orang itu.
  5. Bila memungkinkan, bacalah Al-Qur’an dengan menghadap kiblat.
  6. Mulailah dengan membaca ta’awuz, yaitu kalimat:
  7. Dilanjutkan dengan membaca bismilah, yakni kalimat: 
  8.  Bacalah Al-Qur’an dengan tartil, yakni perlahan-lahan agar kalian dapat meresapi dan merenungi ayat-ayat yang tengah dibaca. Membaca Al-Qur’an dengan tartil juga berarti membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu tajwid. Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid hukumnya fardu ‘ain. 
  9.  Perlakukan Al-Qur’an dengan sangat baik saat sedang membacanya ataupun tidak. 
  10.  Bila ada keperluan lain saat sedang membaca Al-Qur’an dan kalian hendak mengakhiri bacaan, maka berhentilah pada tempat yang tepat dari ayat yang tengah dibaca.

Yap. Seperti itulah adab/tata cara membaca Al-Qur’an yang baik. Artikel ini cukup ringan namun Si Bocah rasa penting untuk diketahui teman-teman. Insya Allah artikel ini dapat bermanfaat bagi kita sebagai umat Islam yang taat kepada perintah Allah dan mengantarkan kita untuk mendapatkan syafaat Al-Qur’an itu sendiri. Terimakasih buat temen-temen yang sudah mengunjungi blog ini. Jangan lupa untuk membagikan hal-hal yang bermanfaat kepada temen-temen kita yang lain. Akhir kalam dari Si Bocah,Assalamu’alaikum.